Sabtu, 24 Oktober 2009

facebook



Facebook akhirnya menyediakan satu alamat untuk versi layanannya bagi pengguna smartphone berlayar sentuh di touch.facebook.com. Alamat sebelumnya iphone.facebook.com dan x.facebook.com akan diarahkan ke alamat baru tersebut.

Langkah tersebut merupakan upaya Facebook untuk memberikan pengalaman yang sama kepada semua pengguna smartphone tanpa membedakan platform yang digunakan. Meski belum tentu optimal pada semua perangkat saat ini, tampilan situs untuk versi layar sentuh lebih baik dan terstruktur daripada versi mobile standar. Memang tak semua fitur Facebook tersedia, tetapi menu-menunya dalam kotak-kotak panel yang memudahkan untuk disentuh ujung jari.

Pengguna Facebook yang mengakses dari smartphone berlayar sentuh diperkirakan bakal terus naik seiring hadirnya berbagai model dari banyak vendor. Paling tidak sejak popularitas iPhone menanjak, muncul Palm Pre dan sejumlah smartphone berplatform Android. Belum termasuk smartphone dengan Windows Phone yang baru dirilis kemarin.

Pengguna Facebook mobile sendiri mengalami peningkatan yang signifikan dari 20 juta pengguna pada Januari menjadi 65 juta pengguna saat ini.

Endang Rahayu Sedyaningsih sebagai Menteri Kesehatan


Polemik pengangkatan Endang Rahayu Sedyaningsih sebagai Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid 2 membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus angkat bicara. SBY mengklarifikasi kegagalan Nila Anfasa Moeloek menjadi Menkes dan berita yang beredar bahwa Endang Rahayu Sedyaningsih belum melewati tes kesehatan. Klarifikasi itu diutarakan SBY dalam rapat Kabinet perdana KIB II di Gedung Utama Sekretaris Negara, Jalan Veteran, Jakarta, Jumat (23/10). Dalam rapat kabinet perdana di Sekretariat Negara, SBY menegaskan, Endang telah melewati sebagian tes kesehatan.
“Saya minta masyarakat tidak salah tafsir, saya minta masyarakat mengerti,” ungkap SBY.
“Ibu Endang Rahayu itu sudah menjalani tes,” imbuhnya.
Hasil tes yang belum menyeluruh itu sudah diterima SBY. “Tak ada yang serius, hanya gangguan kecil yang memerlukan treatment,” jelasnya. “Tapi berdasarkan riwayat selama ini, tak ditemui kelainan,” ujar SBY.
SBY menganggap semua polemik yang muncul merupakan hal yang wajar dan oleh karena itu, SBY berharap semua anggota kabinetnya bisa bekerja dengan tekun dan percaya diri. “I trust you all bisa mengemban tugas semua. Karena semua ini melalui proses, saya sudah melihat visi masing-masing. Kalian harus percaya diri tapi tetap harus rendah hati,” ujar SBY.
“Tidak perlu waktu saudara habis untuk melawan dengan kata-kata. Lawan saja dengan kerja nyata dan kerja keras,” ujarnya kepada semua menteri yang hadir di ruang rapat Gedung Setneg.”Lama-lama juga akan sirna,” tandasnya.

PROFILE : dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR.PH (lahir di jakarta, 1 februari 1955; umur 54 tahun) adalah menteri kesehatan pada kabinet indonesia bersatu 2 yang menjabat sejak 22 oktober 2009. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi, Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes . Endang memperoleh gelar sarjana pada tahun 1979 dari Fakultas Kedokteran universitas Indonesia dan gelar magister dan doktor dari Harvard School of Public Health . Ia bersuamikan Dr. Reanny Mamahit, SpOG, MM (Direktur RSUD Tangerang) dan memiliki dua putra dan satu putri.

KETERANGAN : tidak jadinya pengangkatan Nila Anfasa Moeloek karena tidak lulus uji kesehatan tetapi menurut rumor yang beredar sekarang bahwa dirinya di cekal oleh beberapa elemen lembaga dikarenakan dya pernah menjabat sebagai ketua asosiasi pengendalian tembakau di indonesia.perusahaan-perusahaan tembakau di indonesia takut jikalau dya menjabat sebagai menteri kesehatan mengeluarkan kebijakan penekanan pemakaian tembakau di indonesia...itu sebabnya dirinya tidak menjadi menteri kesehatan

Minggu, 18 Oktober 2009

citizen journalist




GEMPA BUMI SUMATERA BARAT BEKEKUATAN 7,6 SKALA RICHTER



Gempa bumi Sumatera Barat 2009 terjadi dengan kekuatan 7,6 Skala Richter di lepas pantai sumatera barat pada pukul 17:16:10 wib tanggal 30 september 2009. Gempa ini terjadi di lepas pantai Sumatera, sekitar 50 km barat laut Kota Padang. Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Barat seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut data Satkorlak PB, sedikitnya 1.115 orang  tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten di Sumatera Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.299 rumah rusak berat, 65.306 rumah rusak sedang, & 78.591 rumah rusak ringan.

Latar belakang
Provinsi Sumatera barat berada di antara pertemuan dua lempeng benua besar (lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia) dan patahan (sesar) Semangko. Di dekat pertemuan lempeng terdapat patahan Mentawai. Ketiganya merupakan daerah seismik aktif. Menurut catatan ahli gempa wilayah Sumatera Barat memiliki siklus 200 tahunan gempa besar yang pada awal abad ke-21 telah memasuki masa berulangnya siklus.

Kejadian gempa
Bencana terjadi sebagai akibat dua gempa yang terjadi kurang dari 24 jam pada lokasi yang relatif berdekatan. Pada hari Rabu 30 September terjadi gempa berkekuatan 7,6 pada Skala Richter dengan pusat gempa (episentrum) 57 km di barat daya Kota Pariaman (00,84 LS 99,85 BT) pada kedalaman (hiposentrum) 71 km. Pada hari Kamis 1 Oktober terjadi lagi gempa kedua dengan kekuatan 6,8 Skala Richter, kali ini berpusat di 46 km tenggara Kota Sungaipenuh pada pukul 08.52 WIB dengan kedalaman 24 km. Setelah kedua gempa ini terjadi rangkaian gempa susulan yang lebih lemah. Gempa pertama terjadi pada daerah patahan Mentawai (di bawah laut) sementara gempa kedua terjadi pada patahan Semangko di daratan. Getaran gempa pertama dilaporkan terasa kuat di seluruh wilayah Sumatera Barat, terutama di pesisir. Keguncangan juga dilaporkan dari Padangsidempuan, Medan, Kuala Lumpur, Singapura, Pekanbaru, Jambi, dan Bengkulu. Dilaporkan bahwa pengelolaan sejumlah gedung bertingkat di Singapura mengevakuasi stafnya. Kerusakan parah terjadi di kabupaten-kabupaten pesisir Sumatera Barat, bagian selatan Sumatera Utara serta Kabupaten Kerinci (Jambi). Sementara Bandar Udara Internasional Minangkabau mengalami kerusakan pada sebagian atap bandara (sepanjang 100 meter) yang terlihat hancur dan sebagian jaringan listrik di bandara juga terputus. Sempat ditutup dengan alasan keamanan, bandara dibuka kembali pada tanggal 1 Oktober.
Akibat
Peringatan tsunami sempat dikeluarkan namun segera dicabut dan terdapat laporan kerusakan rumah maupun kebakaran. Sejumlah hotel di Padang rusak, dan upaya untuk mencapai Padang cukup susah akibat terputusnya komunikasi. Korban tewas akibat gempa terus bertambah, dikhawatirkan mencapai ribuan orang. Namun demikian, hingga tanggal 4 Oktober 2009, angka resmi yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah 603 orang korban tewas dan 343 orang dilaporkan hilang. Pada tanggal 13 Oktober 2009, angka korban tewas meningkat menjadi 1.115 jiwa, Pertolongan yang sangat dibutuhkan oleh korban gempa terutama adalah kekurangan obat-obatan, air bersih, listrik, dan telekomunikasi, serta mengevakuasi korban lainnya.

CATATAN :begitu sering bangsa indonesia tetipa musibah bencana gempa,tetapi peanggulangan gempa sedini mungkin belum terlaksana dengan baik.itu membuktikan bahwa pemerintah belum benar-benar serius dalam menaggulanginya.Bangsa indonesia rentang akan gempa bumi,karena indonesia diapit oleh lempeng eurasia dan pasifik.