Jumat, 20 Mei 2011

Metode kritik normatif & kritik Doktrinal


M  E  T  O  D  E     K  R  I  T  I  K     N   O   R   M   A   T   I  k 

 Hakikat kritik normatif adalah adanya keyakinan (conviction) bahwa di lingkungan dunia manapun, bangunan dan wilayah perkotaan selalu dibangun melalui suatu model, pola, standard atau sandaran sebagai sebuah prinsip. Dan melalui ini kualitas dan kesuksesan sebuah lingkungan binaan dapat dinilai. Norma bisa jadi berupa standar yang bersifat fisik, tetapi adakalanya juga bersifat kualitatif dan tidak dapat dikuantifikasikan. Norma juga berupa sesuatu yang tidak konkrit dan bersifat umum dan hampir tidak ada kaitannya dengan bangunan sebagai sebuah benda konstruksi. Sebagai contoh adalah slogan yang berkembang pada beberpa Negara dan berperan kuat terhadap perkembangan arsitektur seperti form follow function. Karena kompleksitas, abstraksi dan kekhususannya kritik normatif perlu dibedakan dalam metode sebagai berikut :

a.       Doktrin ( satu norma yang bersifat general, pernyataan prinsip yang tak terukur)
b.      Sistem ( suatu norma penyusunan elemen-elemen yang saling berkaitan untuk satu tujuan)
c.       Tipe ( suatu norma yang didasarkan pada model yang digenralisasi untuk satu kategori bangunan spesifik)
d.      Ukuran ( sekumpulan dugaan yang mampu mendefinisikan bangunan dengan baik secara kuantitatif)

 

1.  K  R  I  T  I  K    D  O  K  T  R  I  N  A  L


P e n g e r t i a n

·         Doktrin sebagai dasar dalam pengambilan keputusan desain arsitektur yang berangkat dari keterpesonaan dalam sejarah arsitektur.
·         Sejarah arsitektur dapat meliputi : nilai estetika, etika, ideologi dan seluruh aspek budaya yang melekat dalam pandangan masyarakat.






·         Melalui sejarah, kita mengenal terjadinya bentuk dalam arsitektur melalui norma yang berkembang seperti :
o   Form Follow Function

o   Function Follow Form

o   Form Follow Culture

o   Form Follow World View

o   Less is More

o   Less is Bore

o   Big is beauty
o   Buildings should be what they wants to be
o   Building should express : Structure, Function, Aspiration, Construction Methods, Regional Climate and Material
o   Ornament is Crime
o   Ornament makes a sense of place, genius loci or extence of architecture.

Doktrin bersifat tunggal dalam titik pandangnya dan biasanya mengacu pada satu ‘ISME’ yang dianggap paling baik untuk mengukur kualifikasi arsitektur yang diharapkan. 

Tidak ada komentar: